Seorang pria yang diperintahkan pengadilan melapor ke polisi minimal 24 jam sebelum berhubungan seks dengan pasangannya gagal dalam upaya hukum untuk mencabut pembatasan kegiatan pribadinya.
Kepolisian North Yorkshire, Inggris menyatakan, John O'Neil (45) masih merupakan bahaya bagi publik dan harus tetap menjadi bagian dari pengawasan bahaya serangan seksual (SRO) yang dikenakan kepadanya sejak 2015.
John O'Neil menjadi subyek SRO meski sebuah sidang ulang memastikan pria ini tidak terlibat dalam kasus perkosaan.
Meski dibebaskan dari dakwaan, hakim memutuskan, O'Neill adalah sosok individu "berbahaya" sehingga harus diawasi dengan ketat, itulah sebabnya SRO diberlakukan terhadap pria ini.
Namun, seorang hakim setempat Adrian Lower, Jumat (19/8/2016), mengatakan, klausul-klausul perintah pengawasan itu akan diamandemen dalam sebuah sidang dalam waktu dekat.
Baca juga :
Hakim Adrian menambahkan, syarat yang mengharuskan O'Neill melaporkan rencana hubungan seksual ke polisi sebenarnya merupakan sebuah kegiatan yang tak bisa "dipolisikan".
Pengadilan York mengatakan, O'Neill membuat serangkaian pengakuan kepada dokter dan perawat psikologi, termasuk keinginan mencekik seorang perempuan, memikirkan untuk membunuh dan membutuhkan perempuan untuk "ditakut-takuti".
Dr Miriam Hodgson mencatat, kehidupan seks O'Neill menjadi sangat kasar. Dia juga menceritakan rencana untuk memperkosa seorang perempuan dan meninggalkannya.
"Kemungkinan dia akan memperkosa seseorang sangat besar," demikian catatan dokter Miriam.
Dokter Miriam juga mencatat pasiennya itu juga mencoba bunuh diri dengan cara mogok makan, membuat dirinya dehidrasi, menyeberang jalan tanpa melihat-lihat dan berkelahi dengan sekelompok pria.
"Dia menganggap dirinya berbahaya dan harus dihentikan," lanjut catatan dokter.
Meski belum terbukti melakukan kejahatan, dakwaan perkosaan ini menurut O'Neill sudah menghancurkan hidupnya. Kini pria itu tinggal dalam sebuah tenda di dalam hutan.
Kepolisian North Yorkshire, Inggris menyatakan, John O'Neil (45) masih merupakan bahaya bagi publik dan harus tetap menjadi bagian dari pengawasan bahaya serangan seksual (SRO) yang dikenakan kepadanya sejak 2015.
John O'Neil menjadi subyek SRO meski sebuah sidang ulang memastikan pria ini tidak terlibat dalam kasus perkosaan.
Meski dibebaskan dari dakwaan, hakim memutuskan, O'Neill adalah sosok individu "berbahaya" sehingga harus diawasi dengan ketat, itulah sebabnya SRO diberlakukan terhadap pria ini.
Namun, seorang hakim setempat Adrian Lower, Jumat (19/8/2016), mengatakan, klausul-klausul perintah pengawasan itu akan diamandemen dalam sebuah sidang dalam waktu dekat.
Baca juga :
Parah, Di Hadiri Langsung Wabup, Acara HUT Jembrana Malah Hadirkan Tiga Penari Erotis Sampai Tersisa CD dan Bra !
Pengadilan York mengatakan, O'Neill membuat serangkaian pengakuan kepada dokter dan perawat psikologi, termasuk keinginan mencekik seorang perempuan, memikirkan untuk membunuh dan membutuhkan perempuan untuk "ditakut-takuti".
Dr Miriam Hodgson mencatat, kehidupan seks O'Neill menjadi sangat kasar. Dia juga menceritakan rencana untuk memperkosa seorang perempuan dan meninggalkannya.
"Kemungkinan dia akan memperkosa seseorang sangat besar," demikian catatan dokter Miriam.
Dokter Miriam juga mencatat pasiennya itu juga mencoba bunuh diri dengan cara mogok makan, membuat dirinya dehidrasi, menyeberang jalan tanpa melihat-lihat dan berkelahi dengan sekelompok pria.
"Dia menganggap dirinya berbahaya dan harus dihentikan," lanjut catatan dokter.
Meski belum terbukti melakukan kejahatan, dakwaan perkosaan ini menurut O'Neill sudah menghancurkan hidupnya. Kini pria itu tinggal dalam sebuah tenda di dalam hutan.
Aneh, 24 Jam Sebelum Berhubungan Seks, Pria Ini Harus Lapor Polisi
4/
5
Oleh
Bimo Hery Prabowo