Acara otomotif bertajuk 'Jembrana Modification' sekaligus merayakan hari jadi ke 121 Kota Jembrana, Bali, Minggu (21/8) kemarin malam, bikin gerah masyarakat. Pasalnya dalam gelaran ini menghadirkan tiga perempuan penari erotis dan ditonton langsung Wakil Bupati, Made Kembang Hartawan.
Awalnya, perhelatan di Gedung Kesenian Bung Karno ini berlangsung meriah. Para pengunjung bisa menyaksikan lebih dekat semua kendaraan modifikasi secara dekat. Memasuki pukul 21.00 WITA, suasana berubah 'panas', ketika tiga penari muncul dan meliuk-liukkan badannya di antara kendaraan modifikasi.
Ketika hadir, para penari masih berpakaian lengkap. Suasana makin bergairah saat mereka melucuti pakaian satu per satu hingga tersisa celana dalam dan bra.
Sontak, Kembang Hartawan terkejut. Seketika dia mencari panitia untuk menghentikan acara itu. Bahkan dirinya langsung memproses panitia penyelenggara ke ranah hukum karena menjadikan pornografi di khalayak umum.
Acara tahunan ini akhirnya digeruduk polisi. Para panitia dan penari eroti langsung diamankan. "Jujur apa yang terjadi semalam, kami sangat-sangat kecolongan. Kami sangat terpukul dengan kegiatan murahan ini. Panitia sudah kami tegur keras dan kami serahkan penanganannya kepada aparat kepolisian, ujar Kembang Hartawan, Senin (22/8).
Menurut Kembang, itu memang kegiatan tahunan. Dirinya menyebut bahwa tarian erotis kemarin malam itu tidak diduga. Maka itu, dia merasa panitia acara harus bertanggungjawab.
"Ini sangat memalukan, saya minta maaf dan sangat minta maaf pada warga. Ini di luar dari sepengetahuan Pemkab dan saya sudah serahkan ke proses hukum," ungkapnya.
Di tempat terpisah, dalam pemeriksaan di Polres Jembrana, para penari asal Banyuwangi ini menegaskan hanya menjalankan tugas lantaran sudah dibayar. Bahkan sebelum acara, para penari sempat menanyakan kepada panitia apakah ada izin atau pemberitahuan bakal menggelar tarian erotis.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Gusti Made Sudarma Putra menegaskan, pihaknya kini tengah melakukan pemeriksaan intensif kepada para penari dan panitia. "Kami baru berhasil mengamankan dua dari tiga penari serta ketua panitianya. Kami masih periksa secara intensif, ujar Sudarma, Senin (22/8).
Sudarma Putra melanjutkan, satu penari kabur saat diamankan. Sebab, tiga penari itu menggunakan dua mobil. Dua penari berhasil diamankan berada dalam satu mobil sedangkan penari satunya di mobil berbeda.
Hingga saat ini seluruh lapisan masyarakat terus mengecam Pemkab Jembarana atas terlaksananya acara rakyat yang memalukan semalam. Terkait ini, masyarakat meminta Pemkab Jembrana meminta maaf kepada masyarakat. (ma)
Awalnya, perhelatan di Gedung Kesenian Bung Karno ini berlangsung meriah. Para pengunjung bisa menyaksikan lebih dekat semua kendaraan modifikasi secara dekat. Memasuki pukul 21.00 WITA, suasana berubah 'panas', ketika tiga penari muncul dan meliuk-liukkan badannya di antara kendaraan modifikasi.
Ketika hadir, para penari masih berpakaian lengkap. Suasana makin bergairah saat mereka melucuti pakaian satu per satu hingga tersisa celana dalam dan bra.
Sontak, Kembang Hartawan terkejut. Seketika dia mencari panitia untuk menghentikan acara itu. Bahkan dirinya langsung memproses panitia penyelenggara ke ranah hukum karena menjadikan pornografi di khalayak umum.
Acara tahunan ini akhirnya digeruduk polisi. Para panitia dan penari eroti langsung diamankan. "Jujur apa yang terjadi semalam, kami sangat-sangat kecolongan. Kami sangat terpukul dengan kegiatan murahan ini. Panitia sudah kami tegur keras dan kami serahkan penanganannya kepada aparat kepolisian, ujar Kembang Hartawan, Senin (22/8).
Menurut Kembang, itu memang kegiatan tahunan. Dirinya menyebut bahwa tarian erotis kemarin malam itu tidak diduga. Maka itu, dia merasa panitia acara harus bertanggungjawab.
"Ini sangat memalukan, saya minta maaf dan sangat minta maaf pada warga. Ini di luar dari sepengetahuan Pemkab dan saya sudah serahkan ke proses hukum," ungkapnya.
Di tempat terpisah, dalam pemeriksaan di Polres Jembrana, para penari asal Banyuwangi ini menegaskan hanya menjalankan tugas lantaran sudah dibayar. Bahkan sebelum acara, para penari sempat menanyakan kepada panitia apakah ada izin atau pemberitahuan bakal menggelar tarian erotis.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Gusti Made Sudarma Putra menegaskan, pihaknya kini tengah melakukan pemeriksaan intensif kepada para penari dan panitia. "Kami baru berhasil mengamankan dua dari tiga penari serta ketua panitianya. Kami masih periksa secara intensif, ujar Sudarma, Senin (22/8).
Sudarma Putra melanjutkan, satu penari kabur saat diamankan. Sebab, tiga penari itu menggunakan dua mobil. Dua penari berhasil diamankan berada dalam satu mobil sedangkan penari satunya di mobil berbeda.
Hingga saat ini seluruh lapisan masyarakat terus mengecam Pemkab Jembarana atas terlaksananya acara rakyat yang memalukan semalam. Terkait ini, masyarakat meminta Pemkab Jembrana meminta maaf kepada masyarakat. (ma)
Parah, Di Hadiri Langsung Wabup, Acara HUT Jembrana Malah Hadirkan Tiga Penari Erotis Sampai Tersisa CD dan Bra !
4/
5
Oleh
Bimo Hery Prabowo